Media Komunitas Perpajakan Indonesia Forums PPh Orang Pribadi Seputar Bukti Potong dan Harta dalam Pelaporan SPT

  • Seputar Bukti Potong dan Harta dalam Pelaporan SPT

     senz96 updated 3 years, 1 month ago 3 Members · 5 Posts
  • senz96

    Member
    23 March 2021 at 3:02 pm

    Selama malam rekan-rekan,
    Mau izin tanya, mohon dibantu..

    1. Bukti Potong yang Wajib Pajak terima dari si Pemotong, apakah boleh untuk tidak digunakan dalam pelaporan SPT, jika boleh apakah ada dampaknya?
    Status WP adalah Pekerjaan Bebas
    Misal ada 5 lembar bukti potong, tapi yang digunakan untuk pelaporan hanya 2 lembar dan untuk penambahan harta jg hanya berdasarkan 2 lembar bukti potong tsb.

    2. Untuk Harta seperti Properti berupa Rumah, misalkan harga properti dibeli senilai 500 juta rupiah, nilai AJB 200 juta rupiah. Pada pelaporan SPT, apakah gunakan nilai AJB 200jt atau transaksi jual beli 500jt ya? Dan apa konsekuensinya jika menggunakan di antara nilai tsb? Dan terbaiknya gunakan yang mana ya?

    Terima kasih rekan-rekan.

  • senz96

    Member
    23 March 2021 at 3:02 pm
  • taxmin

    Member
    24 March 2021 at 12:10 am

    sistem pajak self assessment rekan,
    jadi kalau ditanya boleh/ enggak. ya boleh boleh aja, ga dilapor semua pun boleh haha.
    cuman sesuai peraturan perpajakan atau enggak?

    kok bisa berbeda yg dibayar n yg di AJB? buat nurunin pajaknya ya?
    gunakan angka perolehan yg ada dok. pendukung (AJB)

  • RickyHalim

    Member
    24 March 2021 at 2:41 am

    1.untuk bukti potong yg pakai npwp kita, itu sudah connect ke sistem DJP, jadi jika tidak kita lapor di SPT nanti akan ketahuan juga. sebaiknya sih dilaporkan semua. daripada ketahuan lalu jadi masalah…
    Soalnya kami pernah mengalami ada bukti potong yg tidak dilaporkan, malah dipertanyakan oleh AR kenapa tidak dilaporkan, berarti ada sesuatu yg disembunyikan katanya….akhirnya jadi pembetulan untuk melaporkan semuanya.

    2. Sesuai nilai di BPHTB nya

  • senz96

    Member
    24 March 2021 at 4:33 am
    Originaly posted by taxmin:

    sistem pajak self assessment rekan,
    jadi kalau ditanya boleh/ enggak. ya boleh boleh aja, ga dilapor semua pun boleh haha.
    cuman sesuai peraturan perpajakan atau enggak?

    Originaly posted by rickyhalim:

    1.untuk bukti potong yg pakai npwp kita, itu sudah connect ke sistem DJP, jadi jika tidak kita lapor di SPT nanti akan ketahuan juga. sebaiknya sih dilaporkan semua. daripada ketahuan lalu jadi masalah…
    Soalnya kami pernah mengalami ada bukti potong yg tidak dilaporkan, malah dipertanyakan oleh AR kenapa tidak dilaporkan, berarti ada sesuatu yg disembunyikan katanya….akhirnya jadi pembetulan untuk melaporkan semuanya.

    Soalnya jika gunakan semuanya, maka akan kurang bayar pajak hinga puluhan juta rupiah lagi kak. Karna Penghasilan Kena Pajak yang di atas 50 juta rupiah sudah dikalikan dengan 15%. Jadi bukti potong yang diterima, tidak dapat mengcover Pajak tersebut.
    Apakah ada solusi rekan-rekan?

    Originaly posted by taxmin:

    kok bisa berbeda yg dibayar n yg di AJB? buat nurunin pajaknya ya?
    gunakan angka perolehan yg ada dok. pendukung (AJB)

    Originaly posted by rickyhalim:

    2. Sesuai nilai di BPHTB nya

    Iya benar kak, untuk turunin biaya BPHTB nya.
    Berarti pelaporan dalam SPT menggunakan nilai AJB 200juta ya kak, dan untuk selisih penghasilan 300 juta apakah boleh digunakan untuk harta tambahan berupa uang tunai kak?

    Terima kasih rekan-rekan.

Viewing 1 - 5 of 5 replies

Original Post
0 of 0 posts June 2018
Now