Pajak Motor Bakal Ditiadakan?
updated 5 years, 4 months ago
10 Members
·
12
Posts
JAKARTA, KOMPAS.com – Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) menjanjikan dua program jika mereka terpilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Dua program yang akan diperjuangkan mereka terdiri dari Rancangan Undang-Undang (RUU) Penghapusan Pajak Sepeda Motor dan pemberlakuan SIM seumur hidup.
"Pada Pemilu 2019 ini, PKS menjanjikan dua hal. salah satunya adalah jika PKS menang pada Pemilu 2019, PKS akan memperjuangkan RUU Penghapusan Pajak Sepeda Motor dan Pemberlakuan SIM seumur hidup," ujar Wakil Ketua Tim Pemenangan Pemilu (TPP) PKS Almuzzammil Yusuf saat konferensi pers di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Kamis (22/11/2018).
Muzzammil menuturkan pajak sepeda motor yang dimaksud yaitu pajak kendaraan bermotor (PKB), pajak bea balik nama kendaraan bermotor (PBBNKB), Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan, biaya administrasi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), dan biaya administrasi Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) untuk sepeda motor ber-cc kecil.
Terdapat tiga alasan di balik rancangan peraturan terkait penghapusan pajak tersebut. Ia menyebutkan, PKS ingin meringankan beban hidup rakyat yang semakin berat dengan tuntutan membayar berbagai macam biaya.
Selain itu, mereka melihat bahwa sepeda motor sudah dijadikan sebagai alat produksi bagi publik. Oleh sebab itu, dengan dihapuskan pajak sepeda motor, PKS melihat hal itu akan membuat publik memiliki lebih banyak waktu produktif yang tidak terbuang karena mengurus hal-hal administratif.
Mereka pun meyakini kebijakan tersebut tidak akan mengganggu pendapatan daerah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) provinsi.
"Seperti kita ketahui bahwa pajak sepeda motor selama ini menjadi salah satu sumber pendapatan pemerintah provinsi, namun demikian data beberapa provinsi menunjukan bahwa porsi dari pendapatan pajak sepeda motor itu sekitar 7 sampai 8 persen dari total APBD," ujarnya.
Sementara itu, terkait program pemberlakuan SIM seumur hidup, PKS akan menerapkannya untuk SIM A, SIM B1, SIM B2, SIM C, dan SIM D.
Muzzammil menuturkan bahwa penggantian SIM setiap lima tahun sekali merepotkan masyarakat.
Alasan lain PKS adalah demi meringankan beban yang harus dibayarkan masyarakat. Selain itu, mereka juga melihat beberapa negara lain telah memberlakukan program tersebut.
"Agar biaya yang dibayar masyarakat ringan. Cukup sekali saja membayar biaya pembuatan SIM. Di beberapa negara, telah diberlakukan SIM seumur hidup," ucap dia.
Mereka pun berharap program tersebut dapat memberikan keadilan sosial bagi masyarakat, khususnya masyarakat menengah ke bawah.
Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2018/11/22/144840 91/pks-berjanji-hapus-pajak-sepeda-motor-dan-berla kukan-sim-seumur-hidup
Menurut saya malah bikin pembelian motor makin membeludak, bikin macet, dan bikin kualitas udara memburuk karena polusi
- Originaly posted by sir_belasting:
Muzzammil menuturkan bahwa penggantian SIM setiap lima tahun sekali merepotkan masyarakat.
saya tidak terlalu repot sih, toh lima tahun sekali, bukan satu tahun sekali
Menurut saya malah bikin pembelian motor makin membeludak, bikin macet, dan bikin kualitas udara memburuk karena polusi
setuju,.. iklim ekonomi membaik karena daya beli masyarakat atas motor meningkat, namun iklim polusi yang memburuk, belum lagi macet- Originaly posted by sir_belasting:
Terdapat tiga alasan di balik rancangan peraturan terkait penghapusan pajak tersebut. Ia menyebutkan, PKS ingin meringankan beban hidup rakyat yang semakin berat dengan tuntutan membayar berbagai macam biaya.
jika demikian, kenapa harus menunggu 2019, kenapa gak dari kemarin2 atau sekarang diusulkan.
cmiiw
yang bikin macet sebenernya adalah mobil.. satu mobil besar yang harusnya muat sampai 7 orang sering hanya diisi 1 orang saja.. Motor itu transportasi murah dan kalo dilihat kondisi ekonomi sekarang yang lebih sedikit orang kaya maka pas jika pajak motor dihapuskan.. apalagi sim yang akan dibuat seumur hidup.. itu jelas in line dengan eKTP perlakuannya, toh tidak ada beda samasama identitas..
memang merepotkan kalo hal yang seharusnya tidak perlu diulang tapi dibuat berulang.. jadi alangkah baiknya jika ini diterapkan..
Yang bikin macet selain populasi kendaraan yang tidak diimbangin oleh pertambahan jalan, juga perilaku pengendara yang tidak tertib, terutama siapa tuh yang suka melawan jalur dan menerobos lampu merah ?
yang bikin macet sebenernya adalah mobil.. satu mobil besar yang harusnya muat sampai 7 orang sering hanya diisi 1 orang saja.. Motor itu transportasi murah dan kalo dilihat kondisi ekonomi sekarang yang lebih sedikit orang kaya maka pas jika pajak motor dihapuskan.. apalagi sim yang akan dibuat seumur hidup.. itu jelas in line dengan eKTP perlakuannya, toh tidak ada beda samasama identitas..
saya pengendara motor dan juga mobil. menurut saya memang lebih aman menggunakan mobil, karena motor terlalu riskan kecelakaanya, apalagi liat cara pengendaranya di indonesia.. masalah macet atau tidak, itu sudah salah kebijakan dari awalnya.. harusnya ada pembatasan jumlah kendaraan. coba anda lihat di dunia, hanya indonesia dan vietnam yang jumlah pengendara motornya jauh melebihi pengendara mobil.Saya sih kurang tepat dan kurang setuju, karena pajak motor pun adalah salah satu pendapatan terbesar untuk pemerintahan, dan jika dihapuskan akan mengurangi pendapatan.
Pada kenyataanya, dengan pajak yang sudah diterapkan, minat masyarakat terhadap kendaraan bermotor masih tinggi, motor keluaran terbaru pun dalam beberapa bulan sudah dapat dilihat dijalanan digunakan oleh masyarakat, dan spbu pun hampir setiap jam selalu penuh dan antre.
Untuk SIM mungkin saya sedikit setuju, hanya saja kriteria untuk pembuatan SIM lebih dipertegasbunguung
Makin banyak aja nanti pengendara sepeda motor… pdhl lebih baik mengkampanyekan angkutan umum yang lebih efektif dan efisien.
