Target Penerimaan Pajak Bakal Tak Capai Target (Lagi)?
updated 5 years, 6 months ago
6 Members
·
7
Posts
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Kementerian Keuangan memperkirakan penerimaan pajak tahun 2018 masih belum sesuai target yang ditetapkan APBN.
Dirjen Pajak Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan sepanjang 2018 akan terjadi kekurangan penerimaan pajak (shortfall) sekitar Rp 73 triliun.
"Kami perkirakan shortfall sekitar Rp 70-73 triliun," kata Robert saat konferensi pers APBN KITA di Kantor Pusat Ditjen Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (17/10/2018).
Target penerimaan pajak pada tahun ini sebesar Rp 1.424,0 triliun. Jika dihitung dengan shortfall maka di akhir Desember penerimaan pajak hanya berjumlah Rp 1.351 triliun.
Untuk realisasinya, kata Robert sudah sebesar Rp 900,86 triliun atau 63,26% dari target. Jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya tumbuh 16,87%.
Jika benar penerimaan pajak sampai akhir 2018 tak sesuai target, maka tercatat selama 10 tahun pemerintah tidak pernah mencapai target.
Meski demikian, Robert mengaku akan terus berusaha mengejar sisa penerimaan hingga akhir tahun 2018. Apalagi, di akhir tahun kegiatan kampanye sudah mulai berjalan.
"Kami antisipasi di Oktober, November, Desember. Mudah-mudahan bisa di-maintain pertumbuhannya agar lebih baik," ungkap ida. (hek/ara)
Sumber: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d- 4260807/penerimaan-pajak-diprediksi-tak-capai-targ et-lagi
- Originaly posted by mey_mey:
Untuk realisasinya, kata Robert sudah sebesar Rp 900,86 triliun atau 63,26% dari target.
Wah udah ngga kekejar kalo ini mah
Semangat!!
- Originaly posted by mey_mey:
Jika benar penerimaan pajak sampai akhir 2018 tak sesuai target, maka tercatat selama 10 tahun pemerintah tidak pernah mencapai target.
Seharusnya supaya tidak terulang terus menerus sampe bertahun-tahun gini, harus jd bahan evaluasi kalo mematok target penerimaan tahun depan harus ideal, tidak terlalu tinggi
kasihan deh para pegwai pajak., gaji dipotong lagi.. hahaha
waduh
PR lagi
