Media Komunitas Perpajakan Indonesia Forums PPh Orang Pribadi Bagaimana Cara Legal Memecah Omzet?

  • Bagaimana Cara Legal Memecah Omzet?

     2c007 updated 5 years, 2 months ago 7 Members · 12 Posts
  • PENGUSAHA BARU

    Member
    6 October 2018 at 6:52 am

    Dear Rekan2 mohon bantuanya

    Saya punya usaha jualan online (Marketplace seperti Lazada, Blibi,dll) , masih NPWP pribadi, selama tahun 2016 dan 2017 omset 4,8 M kebawah dan saya membayar 1% dari bruto. Namun di 2018 sepertinya akan lebih dari 4,8 M, Karna penjualan di bulan 11 dan 12 biasanya sangat tinggi (HARBOLNAS). Saya menjual produk dengan keuntungan maksimal 10% karena banyak saingan usaha, jika pembeli dikenakan pajak 10% maka harga jual jadi tidak bersaing.

    1. Bagaimana ya cara legal agar saya tetap bisa ikut PP No 23 ?
    2. Bolehkah 1 usaha (Toko Online) bergonta ganti kepemilikan,yg satu misal pakai NPWP Pribadi saya, satunya lagi pakai CV (yg juga ada nama saya disana) ?
    Jadi misal penjualan dari Bulan januari ke Juli saya pakai NPWP saya, ketika Omset sudah mendekati 4,8 M , kepemilikan saya ganti jadi CV. Karna di pihak marketplace sendiri dibolehkan data pemilik toko digonta ganti setiap bulanya (jadi setiap marketplace ini ada semacam form kepemilikan yg menerangkan , Pemilik Toko, NPWP toko / Badan, Alamat dll) Dan form ini bisa digonta ganti.

    Mohon bantuanya ya teman2, karna saya jujur baru mulai usaha 2 tahun ini dan alhamdulilah diberikan kelancaran, namun saya kurang faham masalah perpajakan. Mohon diberikan solusi bagaimana bisnis saya tetap jalan namun tetap menjadi Wajib Pajak yg baik 🙂

    Terima kasih sebelumnya teman2

  • PENGUSAHA BARU

    Member
    6 October 2018 at 6:52 am
  • paklaw

    Member
    6 October 2018 at 8:42 am
    Originaly posted by PENGUSAHA BARU:

    2. Bolehkah 1 usaha (Toko Online) bergonta ganti kepemilikan,yg satu misal pakai NPWP Pribadi saya, satunya lagi pakai CV (yg juga ada nama saya disana) ?

    boleh2 saja asak pembukuannya rapi, dan arus uangnya juga rapi.

    Originaly posted by PENGUSAHA BARU:

    Jadi misal penjualan dari Bulan januari ke Juli saya pakai NPWP saya, ketika Omset sudah mendekati 4,8 M , kepemilikan saya ganti jadi CV. Karna di pihak marketplace sendiri dibolehkan data pemilik toko digonta ganti setiap bulanya (jadi setiap marketplace ini ada semacam form kepemilikan yg menerangkan , Pemilik Toko, NPWP toko / Badan, Alamat dll) Dan form ini bisa digonta ganti.

    kalau bisa jgn split pake bulan, tapi pake hal lainnya.. misalnya penjualan item2 tertentu pake cv dan ada item yang pake pribadi. karena jika tiba2 jual pake cv. trus cv beli stok sama siapa? ga mgkin beli sama owner sendiri. smua harus diatur dari awal direncanain dl.

  • S@NT@ CL@USE

    Member
    8 October 2018 at 9:56 am
    Originaly posted by PENGUSAHA BARU:

    1. Bagaimana ya cara legal agar saya tetap bisa ikut PP No 23 ?

    boleh

    Originaly posted by PENGUSAHA BARU:

    2. Bolehkah 1 usaha (Toko Online) bergonta ganti kepemilikan,yg satu misal pakai NPWP Pribadi saya, satunya lagi pakai CV (yg juga ada nama saya disana) ?

    boleh asal konsisten, dalam artian tidak berubah2. kalau dibikin CV, sebaiknya para pemiliknya dibuat sekutu aktif. jadi bayar pajak sesuai atas nama CV, sudah tidak atas nama pribadi lagi

  • bimogt

    Member
    9 October 2018 at 9:03 am

    Betul kata rekan diatas…
    Kalau mau rapi diatur dari awal, jangan mecah-mecah tergantung bulan dan ketika sudah mau mendekati 4,8 M.. Nanti malah dikira rekan mau mengakali Pajak…

    Agar terlihat konsisten dan taat pajak, dengan cara split Usahanya berdasarkan kategori berikut :

    – Marketplace
    misal Tokped & Shopee atas nama CV A,
    lalu Lazada & Blibli atas nama NPWP Pribadi Rekan,

    – atau kategori Produk
    misal Elektronik & HP atas bidang usaha CV A,
    Fashion & dll atas bidang usaha NPWP Pribadi Rekan.

    Dan hal diatas dilakukan secara konsisten dari awal hingga akhir tahun, dan seterusnya.
    Maka tidak akan ada kecurigaan/dugaan macam-macam.

  • priadiar4

    Member
    9 October 2018 at 9:09 am
    Originaly posted by PENGUSAHA BARU:

    1. Bagaimana ya cara legal agar saya tetap bisa ikut PP No 23 ?

    selama WP tidak mengajukan pemberitahuan penggunaan PPh Umum maka dia tetap memilih perhitungan pajak dengan PP 23.

  • bimogt

    Member
    9 October 2018 at 9:17 am
    Originaly posted by priadiar4:

    selama WP tidak mengajukan pemberitahuan penggunaan PPh Umum maka dia tetap memilih perhitungan pajak dengan PP 23.

    Kalau casenya diatas kan Rekan tersebut bilang bahwa Omzetnya dirasa akan lebih dari 4,8M.
    Dan jikalau memang ternyata lebih dari 4,8 M, sekalipun tidak mengajukan.
    Dapat ada kemungkinan dikukuhkan sebagai PKP oleh Pejabat Pajak entah melalui pemeriksaan.

    Makanya rekan tsb bertanya bagaimana cara terbaik untuk memecah omzet agar tidak ada bukti bahwa omzetnya sudah lebih dari 4,8 M.

  • PENGUSAHA BARU

    Member
    19 October 2018 at 8:18 pm

    Baik, Terima kasih banyak rekan 🙂
    Sangat membantu sekali.

  • PENGUSAHA BARU

    Member
    19 October 2018 at 8:19 pm
    Originaly posted by paklaw:

    kalau bisa jgn split pake bulan, tapi pake hal lainnya.. misalnya penjualan item2 tertentu pake cv dan ada item yang pake pribadi. karena jika tiba2 jual pake cv. trus cv beli stok sama siapa? ga mgkin beli sama owner sendiri. smua harus diatur dari awal direncanain dl.

    Baik, Terima kasih banyak rekan 🙂
    Sangat membantu sekali.

  • PENGUSAHA BARU

    Member
    19 October 2018 at 8:22 pm
    Originaly posted by bimogt:

    Betul kata rekan diatas…
    Kalau mau rapi diatur dari awal, jangan mecah-mecah tergantung bulan dan ketika sudah mau mendekati 4,8 M.. Nanti malah dikira rekan mau mengakali Pajak…

    Agar terlihat konsisten dan taat pajak, dengan cara split Usahanya berdasarkan kategori berikut :

    – Marketplace
    misal Tokped & Shopee atas nama CV A,
    lalu Lazada & Blibli atas nama NPWP Pribadi Rekan,

    – atau kategori Produk
    misal Elektronik & HP atas bidang usaha CV A,
    Fashion & dll atas bidang usaha NPWP Pribadi Rekan.

    Dan hal diatas dilakukan secara konsisten dari awal hingga akhir tahun, dan seterusnya.
    Maka tidak akan ada kecurigaan/dugaan macam-macam.

    Terima kasih banyak reka, sepertinya akan saya split per kategory saja, karna kadang 1 marketplace bisa mencapai lebih dr 4,8 M. Oh ya jika Alamat WP pribadi dan Alamat CV sama, apakah akan jadi masalah ?

  • nchip

    Member
    22 October 2018 at 11:43 am
    Originaly posted by priadiar4:

    priadiar4

    selama WP tidak mengajukan pemberitahuan penggunaan PPh Umum maka dia tetap memilih perhitungan pajak dengan PP 23.

    masalahnya omsetnya kemungkinan udh di atas 4,8M jd ga ada lagi opsi pake pp 23 wkkwkw.

    makanya nanya bisa ga dipecah salesnya

  • 2c007

    Member
    21 February 2019 at 9:12 am

    alamatnya bedain aja…kalo takut mahal sewa ruko…pake aja virtual office paling setahun cuma 5 juta….nanti kalo ada surat kan dapet notif dari virtual office dan bisa diambil…..
    yg penting mesti dicek itu penambahan harta mesti lebih kecil dari penghasilan ….

Viewing 1 - 12 of 12 replies

Original Post
0 of 0 posts June 2018
Now