6 Alasan Toko Branded Tidak Patuh Pajak

JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama dengan Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi hari ini melakukan blusukan ke mall kelas atas Pacific Place. Kunjungan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran membayar pajak dari toko-toko branded dan masyarakat kelas menengah ke atas.
Ken mengakui, kesadaran membayar pajak dari merchant produk branded masih rendah. Ada beberapa alasan yang menjadi rendahnya pembayaran pajak dari merchant-merchant branded tersebut. "Kalau soal kendala ada enam. Pertama masyarakat tidak percaya sama pemerintah. Sekarang kan sudah percaya dengan Presiden. Kedua masyarakat enggak percaya sama pegawai pajak," tuturnya di Pacific Place, SCBD, Jakarta, Rabu (2/11/2016). Ketiga, lanjut Ken, pemikiran masyarakat yang mencoba-coba tidak membayar pajak. Mereka mengira tidak akan terkena endusan dari petugas pajak. Kemudian keempat, menurutnya, dulu masyarakat tidak punya rasa malu jika tidak bayar pajak. Sementara sekarang seakan ada sanksi sosial jika diketahui tidak membayar pajak. "Sekarang mereka malu kalau tidak bayar pajak," imbuhnya. Kelima, Ken mengklaim saat ini untuk isi surat pemberitahuan tahunan (SPT) sudah jauh lebih mudah. Sementara dulu masyarakat menganggap isi SPT sangat sulit. "Kalau easy to comply maka semua akan berbondong-bondong. Makanya sekarang kami bikin satu lembar," tukasnya. Terakhir menurut Ken masyarakat seakan curiga dengan pemanfaatan uang pajak. Sebab banyak praktik korupsi terkait uang pajak. "Masyarakat tahu uangnya buat apa untuk bangun apa dikorupsi," pungkasnya.

sumber: http://economy.okezone.com/read/2016/11/02/20/1530 980/6-alasan-toko-branded-tidak-patuh-pajak?utm_so urce=br&utm_medium=referral&utm_campaign=news

standar lah ya… dimana-mana masih banyak orang yg tidak percaya sama aparat pajak dan pengelolaannya. masalah yg lain2 masih belum tentu sih. org Indonesia kalo ga ketauan mah justru gabakal jera, udah ketauan aja masih ga jera…