Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › PPN dan PPnBM › Lebih bayar atau kurang bayar PPN
Lebih bayar atau kurang bayar PPN
Mau tanya rekan-rekan jika ada case spt ini:
Tgl 15 Sept PT A menerbitkan FPS 1jt ke PT B untuk pembelian jasa
Tgl 2 Okt PT A membeli barang dgn PPN sejumlah 100rb.
Tgl 10 Okt PT B membayar 1jt tsb ke PT A sbg PPN atas jasa.
Bagaimana pelaporan PPN PT A? apakah 1jt-100rb dan pembayaran serta pelaporan di bulan Okt? Atau dapat digabung langsung 3 bulan, biar tidak ada lebih atau kurang bayar gitu 🙂Terima kasih banyak
pelaporan pt a :
1. bln sept : pk-pm=1jt-0=distor 1jt (KB)
2. bln okt : pk-pm = 1jt-100rb=900rb (KB)dgbung 3 bln mksdnya gmna?
salam dahsyat….
- Originaly posted by agusarta81:
2. bln okt : pk-pm = 1jt-100rb=900rb (KB)
Bulan okt kan cuma pembayaran PPN yg ditagih PT A FP masa sep. Jadi bulan sep tidak ada FP keluaran.
Jadi menurut saya :
Pelaporan PT. A :
Masa Sep : PK-PM=1jt-0=1jt (KB)
Masa Okt : PK-PM = 0-100rb = 100rb (LB)
Kenapa harus diseting NIHIL ? PPN kan sebenarnya tidak mempengaruhi penghasilan perusahaan. PPN yg disetor merupakan titipan dari costumer yg memang seharusnya disetor. Sedangkan jika LB, berarti perusahaan mempunyai kelebihan pembayaran PPN yg nanti bisa direstitusi/kompensasi. - Originaly posted by w2nz1976:
Bulan okt kan cuma pembayaran PPN yg ditagih PT A FP masa sep. Jadi bulan sep tidak ada FP keluaran.
Maksud saya, bulan oktober tidak ada FP keluaran.
Rekan Canon, untuk pelaporan PPn terutama Faktur Pajak Keluaran harus sesuai bulan di keluarkannya. Sedangkan Faktur Pajak Masukkan bisa s/d 3 bulan sesudah tanggal faktur pajak (batas pengkreditannya).
- Originaly posted by budianto:
Sedangkan Faktur Pajak Masukkan bisa s/d 3 bulan sesudah tanggal faktur pajak (batas pengkreditannya).
Nah, yang s/d 3 bulan ini contohnya bagaimana ya? maaf, karena baru pegang pajak 🙂
Terima kasih - Originaly posted by w2nz1976:
Sedangkan jika LB, berarti perusahaan mempunyai kelebihan pembayaran PPN yg nanti bisa direstitusi/kompensasi.
Restitusi/kompensasi ini di akhir tahun ya? apakah mudah untuk merestitusi LB?
Maksud saya tadi, sebisa mungkin tidak ada LB, jadi lebih baik KB / Pas, trus dibayar di akhir tahun.
Terima kasih contohnya faktur pajak masukkan bapak sebesar 100 ribu di bulan Okt bisa dikreditkan s/d Jan th depan.
hal ini biasanya untuk menghindari posisi Lebih Bayar PPN, maka solusi bisa diambil dengan pengaturan pengkreditan PPN tsb.- Originaly posted by canon:
Originaly posted by w2nz1976: Sedangkan jika LB, berarti perusahaan mempunyai kelebihan pembayaran PPN yg nanti bisa direstitusi/kompensasi.
Restitusi/kompensasi ini di akhir tahun ya? apakah mudah untuk merestitusi LB?
Maksud saya tadi, sebisa mungkin tidak ada LB, jadi lebih baik KB / Pas, trus dibayar di akhir tahun.
Terima kasihKalo Restitusi harus diperiksa dulu pak…..
kalo tidak mau LB ya pakai metode saya diatas pak. Berarti LB PPN 100rb itu tidak perlu dilaporkan di bulan November nanti? tapi ditunggu sampai Januari? Benar demikian atau tidak Pak Budianto?
Terima kasih untuk tanggapannyapendapat saya :
Pelaporan PT. A :
Masa Sep : PK-PM=100-0=100rb (KB) ( Dpp FTS 1jt/PPn 100rb)
Masa Okt : PK-PM = 0-100rb = 100rb (LB)Mungkin maksud rekan canon menggeser pembayaran masa ppn untuk tujuan cash flow perush.
Jika itu maksudnya ini lebih ke tax planinng dalam pembuatan faktur pajak.
"asumsi jika transaksi diatas, penyerahan jasa atau pembayaran jasa bulan sep PT A terjadi pada bulan sept, mana yang lebih dulu. pembuatan paktur pajak bisa dilakukan pada bulan Okt. maka bulan okt untuk ppn jadi nihil"
PK 100- PM 100 = NIhil.Dapat mengacu pada Peraturan dibawah ini, mungkin lebih jelasnya dibaca secara keselurauhan, karena pendapat saya belum menjelaskan secara keseluruhan,
NOMOR PER-159/PJ./2006
3. Faktur Pajak Standar.
a. Saat Pembuatan.
a.1. Faktur Pajak Standar harus dibuat paling lambat :
– pada akhir bulan berikutnya setelah bulan terjadinya penyerahan Barang
Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak dalam hal pembayaran diterima
setelah akhir bulan berikutnya setelah bulan penyerahan Barang Kena Pajak
dan/atau Jasa Kena Pajak;
– pada saat penerimaan pembayaran dalam hal pembayaran terjadi sebelum
akhir bulan berikutnya setelah bulan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau
penyerahan Jasa Kena Pajak;
– pada saat penerimaan pembayaran dalam hal penerimaan pembayaran
terjadi sebelum penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau sebelum penyerahan
Jasa Kena Pajak;
– pada saat penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan sebagian
tahap pekerjaan; atau
– pada saat Pengusaha Kena Pajak rekanan menyampaikan tagihan kepada
Bendaharawan Pemerintah sebagai Pemungut Pajak Pertambahan Nilai.Semoga dapat dipahami, mohon koreksi jika salah,
Salam.meluruskan pmahaman lb…100rb bkn lah lb…tpi pm yg bsa dkrditkan scara formal dan materiil…memang plg lmbt bisa dikrditkan/dprhitkan pm 100rb itu bln jan…klo lwt itu scra formal tdk bsa dikrditkan…
mohon dijlskan pmbyr oleh pt b sbsr 1 jt pd bln okt.apakah dibyr dlu ato brg sdh dsrhkn ke pt b.krna saat pembuatan fps berbda…klo dibyr duluan,fpsnya brarti oktober…sodara tdk perlu tkut mengakui lb…klo mmg trnsksi sodara bnr dan wjr…bila tkut didatengi pmriksa..lb tsb dikompen aja jng direstitusi…krna prioritas pmriksa pjk u/ pmriksaan atas LB restitusi, rugi dan nihil…DONT BE AFRAID IF WE ARE TRUE
semoga berguna,
SALAM
PPN Masa sept lapor PPn keluaran 1 juta(itu kalo PPn segitu), pembelian jasa??? penjualan jasa maksudnya yaa..
PPN Masa Oktober lapor PPN masukkannya(bisa dikreditkan) 100 rb transaksi pembeliannya cuma 1..di kompare dgn penjualan bln Okt kalo ada..kalo ngga ada penjualan lagi ..mau ngga mau..lebih bayar..ribet nanti bakal diperiksa..
kalo tgl 10 okt ..biar PT B yg lapor..tambahan konsep pm msh bisa dikrditkan…sesuai uu ppn 84: pm yg bsa dkrditkan tsb msh bsa diakui klo sdh lwt 3bln.selama belum dbiayakan dan diperiksa dng syrt PEMBETULAN SPT..
salam bahagia selalu,