Media Komunitas Perpajakan Indonesia Forums PPh Pemotongan/Pemungutan PER-1/PJ./2011 bukan landasan penerbitan SKB PP 46 2013

  • PER-1/PJ./2011 bukan landasan penerbitan SKB PP 46 2013

  • astaganaga1234

    Member
    28 August 2013 at 12:21 am
  • astaganaga1234

    Member
    28 August 2013 at 12:21 am

    Dear Rekan..
    setelah nyimak berbagai diskusi di sini kayaknya kbanyakan beranggapan bahwa PER-1/PJ./2011 landasan penerbitan SKB PP 46 2013
    Di PMK.107/PMK.011/2013 bukannya udah jelas bahwa tata cara pembebasan dari pemotongan danjatau pemungutan Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak"
    Karena PER-1/PJ./2011 nggak nyantol ke PP 46 2013 jadi ya nggak bisa dipake..

  • aldrian

    Member
    28 August 2013 at 7:38 am
    Originaly posted by astaganaga1234:

    Karena PER-1/PJ./2011 nggak nyantol ke PP 46 2013 jadi ya nggak bisa dipake..

    mohon maaf mencoba menjawab, PER1/PJ./2011 masih relevan dipakai dalam hal pengajuan SKB Pemotongan dan Pemungutan PPh rekan, bukan dalam hal lain selain hal tersebut.

  • kojib

    Member
    28 August 2013 at 7:42 am

    saya rasa masih relevan
    Pasal 1 ayat (2)
    "Wajib Pajak yang atas penghasilannya hanya dikenakan pajak bersifat final, dapat mengajukan permohonan pembebasan dari pemotongan dan/atau pemungutan Pajak Penghasilan yang dapat dikreditkan kepada Direktur Jenderal Pajak."

  • priadiar4

    Member
    28 August 2013 at 8:05 am
    Originaly posted by astaganaga1234:

    Dear Rekan..
    setelah nyimak berbagai diskusi di sini kayaknya kbanyakan beranggapan bahwa PER-1/PJ./2011 landasan penerbitan SKB PP 46 2013

    sependapat dengan rekan aldrian dan rekan kojib.. alasannya :
    1. PER 1/2011 merujuk ke PP 94 Tahun 2010 —> bukan PP 46/2013
    2. Isi PER 1/2013 tidak satupun merujuk ke ketentuan lain
    3. Sepanjang rujukan PER 1/2013 tidak berubah maka PER 1/2011 masih tetap berlaku
    4. Pasal 1 ayat 2 PER 1/2011 mengakomodir ketentuan PP 46/2013
    5. Ingat loh PP 46/2013 rujukannya Pasal 4 ayat 2 UU PPh —> inikan pajak yang bersifat final. Mau dikasih embel-embel apa kek, tetap wadahnya PPh Final
    6. coba perhatikan PMK 107/2013 yang merupakan turunan PP 46/2013 di bagian mengingat terdapat rujukan yang dipakai PMK —> UU KUP, UU PPh dan PP 94/2010

  • priadiar4

    Member
    28 August 2013 at 8:06 am

    *koreksi PER 1/2013 — PER 1/2011

  • priadiar4

    Member
    28 August 2013 at 9:22 am
    Originaly posted by astaganaga1234:

    kalo ga percaya cb aja masukin SkB ke KPP pasti ditolak dg alasan nunggu per dirjen.. hehe..

    belum tentu lho pak, WP atau rekan lain disini ada yang sudah pernah mengajukan dengan dasar PER 1/2011. Itulah gunanya slide presentasi dari Kantor Pusat DJP, menyatukan persepsi antar KPP seindonesia. Jangan sampai KPP A bilang ini KPP B bilang itu. bukankah ketentuan pokok PMKnya telah sesuai dengan ketentuan PMK 107/2013 yang sudah terbit, kok pertanyakan lagi slidenya??

    Originaly posted by priadiar4:

    mau tanya rekan astaga,
    1. di PMKnya kan bilang ketentuan lebih lanjut ….. diatur dengan PERDIRJEN. Apakah kata Ketentuan Lebih Lanjut ini harus terbit PERDIRJEN baru ?? apakah PERDIRJEN baru ini harus rujukannya PP 46 Tahun 2013
    2. Jika PERDIRJENnya belum terbit juga sampai Desember 2013 apa rekan masih tetap menunggu dan menunggu ???

  • begawan5060

    Member
    28 August 2013 at 10:59 am

    Sependapat dengan rekan astaganaga..

  • priadiar4

    Member
    28 August 2013 at 11:32 am
    Originaly posted by astaganaga1234:

    kalo ga percaya cb aja masukin SkB ke KPP pasti ditolak dg alasan nunggu per dirjen.. hehe..

    sebagai contoh rekan kita baru saja memposting semenit lalu dan jawabannya ini
    https://ortax.org/ortax/?mod=forum&page=show&idtopi k=43269

    Originaly posted by oemiq:

    Dear all,

    untuk pengajuan permohonan SKB perlu melampirkan copy SPT badan tahun 2012, dan 4 hari setelah pengajuan saya mendapat SKB (untuk WP dan untuk Pemotong).

    ortax

  • ktfd

    Member
    28 August 2013 at 2:53 pm
    Originaly posted by astaganaga1234:

    Disitu memang tertulis per 1 2011 untuk menyelesaikan SKB, tp itu tidak relevan.. kalo ga percaya cb aja masukin SkB ke KPP pasti ditolak dg alasan nunggu per dirjen.. hehe..

    hehehe… jadi gimana mau buat skbnya??? lha kalau sesama ar saja "saling mendahului",
    gimana nasib para wp ini ya… mumet tenan jadi wp di negeri ini…

  • astaganaga1234

    Member
    28 August 2013 at 4:10 pm

    Per 1/2011 kan turunan pasal 21 ayat 3 PP 94/2010 bahwa: ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengajuan permohonan pembebasan dari pemotongan dan/atau pemungutan Pajak Penghasilan oleh pihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak mangkanya terbit Per 1/2011. Demikian jg dengan pasal 14 PmK.107/2013 bahwa tata cara pembebasan dari pemotongan dan/atau pemungutan pajak penghasilan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 diatur dengan peraturan direktur jenderal pajak, yang sampai posting ini dibuat belum keluar jg perdirjennya.. hal ini telah saya diskusiin ke beberapa AR dan memang jawabnya seperti itu, mungkin rekan kojib (dari namanya orang pajak ini hehe..) baca slide power point itu ya? Disitu memang tertulis per 1 2011 untuk menyelesaikan SKB, tp itu tidak relevan.. kalo ga percaya cb aja masukin SkB ke KPP pasti ditolak dg alasan nunggu per dirjen.. hehe..

  • priadiar4

    Member
    28 August 2013 at 4:29 pm
    Originaly posted by ktfd:

    hehehe… jadi gimana mau buat skbnya??? lha kalau sesama ar saja "saling mendahului",
    gimana nasib para wp ini ya… mumet tenan jadi wp di negeri ini…

    hehe ngemeng opo tho mbah? curcol mulu dah hehe

Viewing 1 - 12 of 12 replies

Original Post
0 of 0 posts June 2018
Now