Media Komunitas Perpajakan Indonesia Forums PPh Badan STP karena Kesalahan Tulis Kode MAP yg dilakukan Bendaharawan

  • STP karena Kesalahan Tulis Kode MAP yg dilakukan Bendaharawan

     iskandarz updated 12 years, 5 months ago 9 Members · 31 Posts
  • nimaspajak

    Member
    1 November 2011 at 12:51 pm

    Mohon Bantuannya Rekan ORTAX..

    Perusahaan saya lagi-lagi terima STP PPN, PPh22 dan PPh23.. dan setelah di check ternyata itu kesalahan dari Bendaharawan yg terjadi salah tulis kode map di ssp..
    Apa yg harus saya lakukan atas permasalahan tersebut??

    makasih..

  • nimaspajak

    Member
    1 November 2011 at 12:51 pm
  • Aries Tanno

    Member
    1 November 2011 at 12:52 pm
    Originaly posted by nimaspajak:

    Mohon Bantuannya Rekan ORTAX..

    Perusahaan saya lagi-lagi terima STP PPN, PPh22 dan PPh23.. dan setelah di check ternyata itu kesalahan dari Bendaharawan yg terjadi salah tulis kode map di ssp..
    Apa yg harus saya lakukan atas permasalahan tersebut??

    makasih.

    bisa dijelaskan lagi kasusnya?

    Salam

  • nimaspajak

    Member
    1 November 2011 at 1:06 pm
    Originaly posted by hanif:

    bisa dijelaskan lagi kasusnya?

    gini, kira2 3 bulan yg lalu aq terima 10 STP atas PPN,PPh22,PPh23 (bunga psl 9 2a)yg nilai totalnya lumayan besar… ketika saya coba utk check ke berkas2 pembayaran pajak, tnyata hanya ada 4 STP saja yg memang bener adlh kesalahan saya sedngkan yg lain adlh bukan kesalahan saya.. setelah konsultasi dgn AR, katanya itu bisa jd karena atas penjualan ke bendaharawan, atas pot-put PPh22 dan PPh23 yg disetor wapu trjadi salah tulis kode map..
    dan hal itu msh terus terjadi sampe skrg (kmrn dpt 3 STP lg)…

    Mohon Bantuannya..

  • Aries Tanno

    Member
    1 November 2011 at 1:08 pm

    Di dalam STPnya tertulis tagihan untuk apa?

    Salam

  • nimaspajak

    Member
    1 November 2011 at 1:36 pm
    Originaly posted by hanif:

    Di dalam STPnya tertulis tagihan untuk apa?

    STP PPh 23 utk tagihan atas Sanksi Bunga pasal 9 (2a)

  • usd

    Member
    1 November 2011 at 2:25 pm
    Originaly posted by nimaspajak:

    setelah konsultasi dgn AR, katanya itu bisa jd karena atas penjualan ke bendaharawan, atas pot-put PPh22 dan PPh23 yg disetor wapu trjadi salah tulis kode map

    ARnya ngawur jawabnya, masa salah tulis kode di SSP terbit STP Ps. 9 ayat 2a

    Bunyi Ps. 9 ayat 2a

    Pembayaran atau penyetoran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yang dilakukan setelah tanggal jatuh tempo pembayaran atau penyetoran pajak, dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan yang dihitung dari tanggal jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan

    Originaly posted by nimaspajak:

    STP PPh 23 utk tagihan atas Sanksi Bunga pasal 9 (2a)

    bs jadi ini karna si bendaharawannya setor lewat dari batas jatuh tempo pembayaran / penyetoran pajak

    salam

  • riki1608

    Member
    1 November 2011 at 2:41 pm

    mencoba menjawab
    mengenai kesalahan kode SSP..itu bisa dilakukan permohonan Pbk ( pemindahbukuan ), mengenai STP biasanya diterbitkan karena dari data AR..WP tersebut tidak melakukan pelaporan.pembayaran atau telat melakukan pelaporan.pembayaran

  • Aries Tanno

    Member
    1 November 2011 at 2:49 pm
    Originaly posted by nimaspajak:

    STP PPh 23 utk tagihan atas Sanksi Bunga pasal 9 (2a)

    isi Pasal 9 ayat (2a) :

    Originaly posted by usd:

    Bunyi Ps. 9 ayat 2a

    Pembayaran atau penyetoran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yang dilakukan setelah tanggal jatuh tempo pembayaran atau penyetoran pajak, dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan yang dihitung dari tanggal jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan

    kok antara STP sama dasarnya enggak nyambung?

    Salam

  • Aries Tanno

    Member
    1 November 2011 at 2:51 pm

    ajukan pembetulan atas STP tersebut. dasarnya ini :
    Pasal 16 UU No. 28 tahun 2007
    (1) Atas permohonan Wajib Pajak atau karena jabatannya, Direktur Jenderal Pajak dapat membetulkan surat ketetapan pajak, Surat Tagihan Pajak, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak, atau Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga, yang dalam penerbitannya terdapat kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-undangan perpajakan.

    (2) Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal surat permohonan pembetulan diterima, harus memberi keputusan atas permohonan pembetulan yang diajukan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
    (3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah lewat, tetapi Direktur Jenderal Pajak tidak memberi suatu keputusan, permohonan pembetulan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan.
    (4) Apabila diminta oleh Wajib Pajak, Direktur Jenderal Pajak wajib memberikan keterangan secara tertulis mengenai hal-hal yang menjadi dasar untuk menolak atau mengabulkan sebagian permohonan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

    Salam

  • ekayanto

    Member
    1 November 2011 at 4:37 pm
    Originaly posted by usd:

    ARnya ngawur jawabnya, masa salah tulis kode di SSP terbit STP Ps. 9 ayat 2a

    Bisa jadi rekan…ini juga sering dialami WP lain (karena murni ketidakmengertian bendahara tentang aturan pajak) dan biasanya AR hanya melihat dari aplikasi penyetoran pajak saja (asal telat di STP) tidak melihat melihat SPT Wajib Pajak

    contoh untuk pasal 23…

    Seharusnya :

    bendahara memotong PPh Pasal 23 dan meyetor SSP dengan NPWP Bendahara dengan kode MAP 411124 KJS 900 dan membuat bukti potong PPh Pasal 23

    tapi…yang terjadi

    bendahara menyetor SSP dengan NPWP Wajib Pajak dengan kode MAP 411124 KJS 100 (jadi yang ada dipikiran AR.. Wajib Pajak ini seolah-olah pemberi kerja yang terutang/objek PPh Pasal 23)…dah gitu setornya telat lagi, jadi yang di STP Wajib Pajak.

    ini tidak akan terjadi kalo Bendahara Benar dalam menuliskan NPWP maupun kode MAP dan KJS pada SSP…..

    Begitu pula di PPN mestinya SSP atas nama Wajib Pajak dengan kode
    ====> MAP 411211 KJS 900 tapi ditulis bendahara
    ====> MAP 411211 KSJ 100 (seolah-olah kita bertransaksi dengan "bukan pemungut" dan kita wajib memungut dan meyetor PPN yang kita pungut…

    Kalo Kode MAP 411211 dan KJS 900 saya yakin AR pasti ngerti nanti yang di STP bendahara bukan kita (wajib Pajak/rekanan) karena KJS 900 itu kode jenis setoran u/ pemungut… CMIIW

    Salam

  • usd

    Member
    1 November 2011 at 5:42 pm
    Originaly posted by ekayanto:

    kode MAP 411124 KJS 900

    Emg ada ya rekan kode jenis setoran PPh 23 —> 900, saya cari di PER-38/PJ./2009 Jo. PER-23/PJ./2010 ga ketemu yah?

    mohon pencerahannya

    salam

  • begawan5060

    Member
    1 November 2011 at 5:46 pm
    Originaly posted by usd:

    ARnya ngawur jawabnya,

    Sudah hobby-nya. 'kali…

  • harind

    Member
    2 November 2011 at 6:38 am
    Originaly posted by begawan5060:

    Sudah hobby-nya. 'kali…

    Jawaban yang singkat dan padat:)

  • usd

    Member
    2 November 2011 at 7:40 am
    Originaly posted by begawan5060:

    Sudah hobby-nya. 'kali…

    ARnya pke jurus sapu angin yg ptg bs jawab pertanyaan WP ''biar ga kelihatan bodoh'' hehe *piss AR

    salam

Viewing 1 - 15 of 31 replies

Original Post
0 of 0 posts June 2018
Now